Teras Pantai Kedung Tumpang terletak di Desa Pucanglaban, Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung, dan memiliki komponen geologi unggulan yang menarik. Di lokasi ini, terdapat perselingan dari berbagai jenis batugamping, termasuk batu gamping yang mengandung aneka biota. Fosil yang ditemukan di lokasi ini meliputi foraminifera bentonik besar seperti Flosculinela sp., Miogypsina sp., Textularia sp., Amphistegina sp., dan Operculina sp., serta koral, bivalvia, gastropod, coelenterata, dan echinoid, yang diperkirakan berasal dari Miosen Awal hingga Miosen Tengah (Te2-Tf1). Bentang alam yang ada berupa pantai batugamping yang memanjang membentuk teras pantai, dengan keunikan berupa lubang-lubang (pothole) yang terlihat saat laut surut. Lubang-lubang ini terisi oleh batuan dengan bentuk hampir bundar sempurna, dengan rata-rata ukuran sebesar bola basket, dan proses pembentukan kolam tersebut masih berlangsung.
Teras Pantai Kedung Tumpang memiliki beberapa nilai penting. Dari segi ilmiah, lokasi ini mengandung rekaman penting yang menunjukkan pengendapan awal dari Formasi Wonosari, serta pembentukan awal dan perubahan lingkungan yang mempengaruhi batugamping Formasi Wonosari dan pembentukan lubang pothole pada pantai akibat arus turbulensi. Dari aspek estetika, keindahan bentang alam pantai dengan lubang-lubang unik yang terisi oleh batuan bundar memberikan daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Lokasi ini juga berpotensi mendukung kegiatan rekreasi di kawasan Pantai Kedung Tumpang, menarik wisatawan untuk menikmati keindahan alamnya.
Lebih jauh lagi, Teras Pantai Kedung Tumpang memiliki fungsi sebagai bentang alam karst yang unik, yang berkontribusi terhadap keragaman geologi (geodiversity) serta mendukung ekologi kawasan tersebut. Dari sisi ekonomis, Pantai Kedung Tumpang dapat dikembangkan sebagai kawasan pariwisata yang menarik pengunjung lokal maupun luar daerah, memberikan peluang untuk pengembangan wilayah pariwisata sekaligus konservasi akademik kawasan karst di perbukitan selatan Tulungagung.
Keterkaitan antara warisan bumi di Teras Pantai Kedung Tumpang terlihat dari interaksi antara geologi, ekologi, dan aktivitas manusia. Proses geologi yang membentuk pantai dan lubang-lubang pothole memberikan wawasan tentang sejarah lingkungan di kawasan tersebut, sementara keberadaan fosil menunjukkan bagaimana ekosistem purba berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Selain itu, pengembangan pariwisata yang berkelanjutan di kawasan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian warisan bumi, sambil memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat. Keterkaitan ini memperkuat pentingnya pengelolaan warisan bumi yang saling berhubungan untuk keberlanjutan generasi mendatang.
Bagikan: