
Banjir dan tanah longsor terjadi di banyak daerah selama musim hujan. Tak terkecuali Kabupaten Tulungagung.
Banjir terjadi dengan cepat setelah hujan lebat. Hujan lebat, terutama di daerah pegunungan, dapat menyebabkan tanah longsor dan banjir yang membawa lumpur.
Kali ini bukan hanya musim hujan. Setiap kali musim hujan tiba, banjir, tanah longsor dan genangan air pun terjadi.

Salah satu penyebabnya adalah banyaknya hutan menjadi lahan pertanian. Kawasan yang dulunya ditumbuhi pohon-pohon besar kini menjadi lahan pertanian.
Sebaliknya, pada musim kemarau, keadaan sebaliknya terjadi. Tanaman tidak bisa ditanam di lahan kering dan air juga sulit didapat.
Prihatin dengan situasi tersebut, Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA Unair) cabang Tulungagung menyuarakan kegiatan Kolaborasi Penghijauan Kawasan Tulungagung Selatan, Geosite Goa Tenggar

Bekerjasama dengan Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Trenggalek, BP Geopark Tulungagung, DPC IWAPI Tulungagung, Gabungan Kelompok Tani Hutan (Gapoktanhut) Wonodadi Lestari Tenggarejo, Sagavet (Satria Airlangga Veteriner) Tulungagung, Pemerintah Kabupaten Tulungagung serta warga Tenggarejo, Kecamatan Tanggunggunung, Tulungagung.
Program ini merupakan lanjutan dari Program AMERTA yang di awali dengan pembangunan Sumur BOR pada bulan Mei 2024 yang di resmikan oleh Bapak PJ BUpati Kabupaten Tulungagung.

Kegiatan hari ini ditandai dengan penanaman simbolis di lahan seluas 5 hektar di sekitar kawasan Geosite Goa Tenggar.
IKA UNAIR memang menjadikan kawasan ini salah satu tempat karya bakti, dimana sebelumnya berhasil melakukan pengeboran air tanah yang mampu membantu ketersediaan air baku bagi banyak KK di Desa Tenggarejo.
Semoga kegiatan seperti ini terus berlangsung dan didukung oleh semua pihak terutama masyatakat setempat dan pesanggem.
Semoga Tuhan senantiasa memberikan pahala bagi usaha kita sekalian.
Bagikan: